Pernah Putus sob ? pasti pernah donk ? kalau belum pernah pasti ngak pernah pacaran. Hari gini belum pernah oacaran kelaut ajah kali yak...
ngak tau kenapa kalau cewek yang mutusin cowo sebagai kaum Adam, pasti beribet dulu pakek acara birokrasi segala. jarang ada straight to the point, bisa muter - muter dulu dari jakarta transit ke surabaya trus ke jogjakarta. alasannya sih buat kita klepek-klepek dan ngak masuk akal juga dari mulai bagaimana kamu sangat baik, dia gak pantes buat kamu, tugas belajarnya semakin susah, kehidupannya semakin sulit, harga tempe naik, yah pokoknya ujung-ujungnya dia bakal bilang ‘Jadi mendingan kita sendiri-sendiri aja dulu ya.’ Gietohjadi kaum Adam yang sejatinya sebagai pemimpin dalam rumah tangga ngak usah galau apalagi bershower di kamar mandi, iya kalau kamar mandi rumah, kalau di putusinnya di pasar terus pakek sower kamar mandi umum. berabe, eh ngak ding di WC umum masa ada shower, ada sih gayung. saran mimin sih stay cool jangan galau, boleh sih jatuh asal cepat bangkit jangan berlama lama dalam keterpurukan. masih banyak ikan di laut mblo, :D be Better bero
ini kata Om Mario Teguh
Cobalah ingat, betapa cerianya engkau dulu sebelum dia datang dan membuatmu jatuh cinta kepadanya?
Bukankah engkau dulu mampu untuk hidup mandiri dan bebas untuk bergembira di mana pun dan dengan siapa pun?
Apakah dia demikian hebatnya, sampai-sampai engkau berlaku menistakan nikmat Tuhan yang amat sangat luas ini?
Jangan sampai engkau ditanya:
... nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kau nistakan?
Jangan sampai engkau tidak mendapatkan yang tidak baik bagimu sekarang, dan membatalkan kepantasanmu untuk mendapatkan belahan jiwa yang sesuai bagimu jika engkau berbaik sikap?
Apakah sesungguhnya engkau sedang menistakan rencana Tuhan bagi jiwa yang lebih baik, karena engkau tak kunjung membijak kehilangan yang tidak baik?
... nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kau nistakan?
Sudahlah. Lupakanlah dia.
Dulu engkau berbahagia tidak mengenalnya, dan engkau bisa tetap berbahagia setelah pernah mengenalnya.
Perlakukanlah dia sebagai yang pernah kau cintai, seperti keikhlasanmu menerima semua kehilanganmu selama ini.
Pantaskanlah dirimu bagi belahan jiwa yang lebih baik.
Sesungguhnya,
Keindahan yang kau dapat, sesuai dengan keindahan yang kau upayakan.
Posting Komentar