Sejumlah 27 mahasiswa dan delapan dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), bulan lalu telah kembali ke Tanah Air. Mereka baru saja mengikuti program pertukaran mahasiswa dan dosen di beberapa universitas di tujuh negara di Eropa. Ketujuh negara tersebut adalah Finlandia. Spanyol. Turki. Jerman, Italia, Portugal, dan Austria.
Program yang diberi nama Erasmus Mundus for External Cooperation Window (EME CW) itu berlangsung sejak 2010 lalu. UMM merupakan satu-satunya kampus Indonesia yang menjadi anggota konsorsium untuk program Bridging the Gap (BTG) yang didanai Komisi Uni Eropa dengan total 5 juta Euro itu.
Berbagai pengalaman dan kisah menarik selama di Eropa disampaikan alumni BTG dalam diskusi perencanaan dan tindak lanjut kerja sama berlangsung di kantor International Relations Office (IRO) UMM. beberapa waktu lalu. Diskusi menjadi semakin menank karena sebagian besar merupakan pengala-man pertama kalinya ke luar negeri mereka. Berikut adalah sepenggal rekaman kisah sukses peserta BTG di Eropa.
Puji Sumarsono, mahasiswa Pascasarjana UMM, memperoleh kesempatan hingga menyelesaikan gelar Master Pendidikan di Uni-versidade Do Minho. Portugal. Padahal sebelumnya hanya diberi waktu satu semester. Alhamdulillah, saya mahasiswa UMM pertama yang terpilih sebagai ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Portugal." katanya. Puji menjadi ketua PPI hingga kembali ke Indonesia, Maret lalu.
Di kampus yang sama, Rendra Ardiansah direkrut di surat kabar kampus setempat. UMDicas. "Saya adalah reporter asing pertama untuk koran kampus bergengsi itu. kata mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Komunl kasi UMM yang namanya dan keluarganya ikut diprofilkan di koran tersebut.
Sebagai mahasiswa konsentrasi jurnalistik pengalaman menjadi reporter di sana sangat berharga. Yang membanggakan lagi. UMDicas juga memprofil Rendra dan keluarganya da-lam suatu rubrik.
Di Finlandia, dua mahasiswa Fikes UMM diakui kehebatan dan keramahannya sehingga memperoleh kesempatan magang di Rumah Sakit setempat. Sendi Lia Yunita dan Ekasekti Puji Lestari adalah mahasiswa asing pertama yang memperoleh, kesempatan langka itu.
Hasil studinya di University of Kuopio juga diakui bernilai sangat bagus. Walau anak seorang sopir truk, saya juga bisa sekolah ke Eropa. Terima kasih UMM." kata Sendi. Dia kini telah lulus dari UMM dan bekerja sebagai apoteker.
Berbeda dengan mahasiswa FH UMM yang memperoleh kesempatan pertukaran di Unh versrty of Degli Studi di Trento Itali. Roy Irawan. Bahasa Inggnsnya yang dirasa sudah cukup bagus dikalahkan kemampuannya berbahasa Itali. "Saya lebih mahir bahasa Itali daripada Inggris." kata Roy yang sudah ditawari beasiswa untuk studi lanjut di universitas yang sama. Mahasiswa asal Jakarta mi ingin segera menyelesaikan kuliah Sinyasehingga bisa segera mengambil kesempatan beasiswa di Trento.
Kepala Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (LP3A) UMM, Dr Trisakti Handayani, memperoleh kesempatan postdoctoral di University of Innsburck, Austria. Riset tentang gender membawanya pada perkenalan dengan pakar-pakar gender internasional.
Forum-forum internasional tidak pernah dilewatkan untuk memperkuat kerja sama lembaganya dengan lembaga internasional. "Jaringan itu akan kita manfaatkan untuk kerja sama dengan UMM." katanya.
Sementara itu. di Turki, Lukman Hakim, mahasiswa Teknik Mesin UMM mengikuti satu semester di Atilim Umversitesi. Tak hanya memperoleh transkrip nilai. Lukman mendapatkan pengalaman perubahan musim panas ke dingin, dan perubahan politik terbesar di Turki dari sekuler ke arah yang lebih religius pasca melalui sebuah referendum. Enak Juga nyantri di Eropa." ungkapnya.
Posting Komentar