Ibu . . . .
Malam tadi telah kupanjangkan doaku. . .
Telah kusungguhkan untukmu ibu . . .
Mungkin tuhan menyenaginya. . .
Sehingga hatiku terasa akrab denganNya. .
Ibu saat semua tak ada dan tak bisa. . .
tak harus kucari pelukanmu. . .
tak harus ku tunggu doa - doamu . . .
Bahkan bentangan bumi serasa tak berarti. . .
Ibu Kehangatan kasihmu selalu Terasa mengalir deras dalam nadiku. .
Ibu detak detik waktu membuatku rindu akan rahimmu . . .
Tak perlu nada berlebihan. . .
Irama Jantung itu begitu indah dan dirindui
Dipelukmu ku bisa kembali merasakannya . .
Ibu bulan dan lagit yang kutatap tadi malam adalah bulan yang sama dengan yg diatas rumah kita . . .
Ibu aku telah biaskan kasih dan ini pada langit. . .
Ibu telah kutitipkan salahku untukmu pada bulan dan bintang . . .
Dan ku bisikkan pada hembusan angin
Terimakasih ibu . . untuk pahit getir yang kau tempuh. . .
Begitu tegas waktu meniya masa, mengemasnya menjadi cerita - cerita dalam angan.
Jari jari ini sekarang hanya bisa bermain dengan leher pena, mengukir ilmu, menulis cerita cinta. .
Terimakasih ibu karenamu aku ada . . .
Ibu aku tidak akan lahir tanpamu. . .
Ibu doaterbaik selalu untukmu. . .
by : Panca Ruli
Posting Komentar